Panduan Praktis Ajaib Al Qur’an Menjadi Manusia Cerdas 728x90

Jumat, 29 Januari 2016

Apakah Pengertian Sel Darah Merah dan Putih

Apa itu Sel Darah Merah dan Putih - pembahasan pada artikel kali ini, kami akan membahas mengenai sel darah merah dan putih.

Penjelasan sel darah merah

Sel darah Sel darah merah sering disebut juga dengan sebutan eritrosit.sel ini merupakan sel yang paling banyak jumlahnya dibandingkan dengan sel lainnya. sel darah merah atau eritrosit bertugas untuk mengikat oksigen serta membawanya ke seluruh tubuh. sel darah merah atau eritrosit juga bertugas membawa zat-zat yang sudah tidak terpakai untuk dikeluarkan dari dalam tubuh. 




Sel darah merah atau eritrosit tidak memiliki inti sel, bentuknya bulat dan pipih serta ada cekungan di tengahnya. sel darah merah atau eritrosit mengandung hemoglobin didalamnya, hemoglobin inilah yang membuat sel darah merah atau eritrosit berwarna merah. sel darah merah atau eritrosit dibuat didalam sumsum tulang. sel darah merah atau eritrosit berumur kurang lebih sekitar 120 hari, setelah itu sel darah merah atau eritrosit akan mengalami kerusakan dan hancur, sel darah merah atau eritrosit yang hancur akan digantikan dengan sel darah merah atau eritrosit yang baru. penghancuran sel darah merah atau eritrosit ini dilakukan oleh limpa dan hati, sedangkan hemoglobin yang terkandung didalam sel darah merah atau eritrosit akan diubah menjadi bilirubin, yang akan ditampung dikantong empedu. fungsi dari bilirubin ini adalah memberi warna pada feses yang akan dikeluarkan melalui usus besar. sedangkan zatbesi yang terkandung dalam sel darah merah atau eritrosit tua, akan dilepas sebagai komposisi membuat sel darah merah atau eritrosit baru.

Sel darah merah atau eritrosit memiliki fungsi utama yaitu mengikat dan mengangkut oksigen serta karbondioksida. pengikatan ini dibantu oleh hemoglobin. oksigen yang telah diikat dinamakan oksihemoglobin. pada manusia dewasa jumlah sel darah merah atau eritrosit kira-kira berjumlah 5juta/mm3. hal ini tergantung kadar oksigen yang ditempati oleh seseorang.

Penjelasan sel sel darah putih

Sel darah putih juga sering disebut dengan sebutan leukosit. sel ini memiliki fungsi membunuh, bakteri, kuman, virus, serta bibit-bibit penyakit yang akan menyerang tubuh. jadi sel darah putih atau leukosit berfungsi sebagai tameng tubuh.

Sel darah putih atau leukosit tidak memiliki warna, namun memiliki inti sel, serta dapat bergerak dan berubah-ubah bentuk. Sel darah putih atau leukosit tidak hanya melindungi tubuh bagian dalam saja, ia juga melindungi tubuh bagian luar, sehingga membuat sel darah putih atau leukosit dapat menembus dinding kapiler. pada manusia dewasa sehat sel darah putih atau leukosit berjumlah sekitar 7 ribu hinggga 25 ribu sel darah putih atau leukosit dalam setiap tetes darahnya.

Sel darah putih atau leukosit berkerja secara independen didalam tubuh, ia memiliki tugas sendiri dan tidak bergantung dengan organ atau jaringan tertentu. Sel darah putih atau leukosit memiliki beberapa memiliki beberapa jenis seperti basofil, eosinofil, noutrofil serta limfosit dan monosit. Baca: Pengertian hemofilia dan hemostatis adalah

Rabu, 27 Januari 2016

Kenapa Hemofilia dan Hemostatis

Hayo Kenapa hemofilia dan hemostatis adalah - Penyakit hemofilia seringkali menimpa seseorang, namun dikarenakan kurang memahami apa penyakit hemofilia terseut, banyak yang tidak tertolong, padahal apabila penderita penyakin ini dapat tertangani dengan baik, ia dapat mejalani hari-harinya dengan normal.di Indonesia terdapat 20.000 orang yang menderita penyakit hemofilia

Kita Mengerti kan Hemofilia

Hemofilia memiliki asal bahasa dari Yunani Kuno, haima yang artinya darah dan philia yang artinya cinta. Penyakit ini merupakan penyakit yang diturunkan kepada bayi saat lahir oleh sang ibu. Penyakit hemofilia ini berhubungan dengan pembekuan darah, orang yang menderita penyakit ini tubuhnya tidak dapat membekukan darah secepat orang normal apabila terjadi luka. Seseorang yang menderita penyakit hemofilia sering mengalami masalah pendarahan dibawah kulit, contohnya penderita penyakit ini akan mudah memar saat melakukan aktifitas sehari-hari. Contoh lain dari penderita penyakit ini adalah terjadinya pembengkakan pada lutut atau persendian lainnya. Baca: Pembentukan Sel Darah Merah dan Eritrosit 

Hemofilia dibedakan menjadi dua jenis, jenis pertama adalah hemofilia A yang sering disebut dengan sebutan hemofilia klasik. dan janis kedua adalah hemofilia B yang biasa disebut dengan sebutan Christmas disease. Hemofilia A merupakan Jenis dari penyakit hemofilia yang paling banyak mengalami kekurangan faktor VII pembekuan darahnya sedangkan penderita Hemofilia B mengalami kekurangan faktor IX dari protein darah sehingga dapat menyebabkan beberapa masalah pada pembekuan darah.

Salah satu gejala yang sering muncul pada penderita penyakit hemofilia adalah terjadinya lebam di permukaan kulit. Lebam ini membuat warna kulit seseorang menjadi kebiruan yang menandakan apabila telah terjadi pendarahan di bawah kulit seseorang. Lebam pada orang normal akan hilang dalam waktu beberapa hari, namun pada penderita hemofilia lebam ini akan sangat lama sekali dan disertaipembengkakan. Pada pria yang menderita hemofilia, gejalanya dapat ditemukan saat melakukan penyunatan, pendarahan yang terjadi akan lama sekali berhenti.

Pengertian Hemostatis

Hemostasis merupakan kemampuan alami tubuh untuk menghentikan perdarahan yang terjadi akibat cedera. Pemberhentian pendarahan ini dilakukan oleh salah satu komponen darah, adhesi trombosit serta keterlibatan aktif dari faktor koagulasi, selain itu dikarekan adanya koordinasi dari pembuluh darah endotel, agregasi trombosit serta aktivasi jalur dari koagulasi. Fungsi dari koagulasi yaitu menjaga darah agar tetap encer, agar darah dapat mengalir dengan baik, serta agar darah dapat membentuk thrombus apabila hemostatic thrombus mengalami.

komponen utama dari hemostatis terdapat 6 jenis, yaitu: endotel vaskuler, trombosit, procoagulant plasma protein faktors, protein fibrinolitik, natural anticoagulant proteins, serta protein antifibrinolitik. Seluruh komponen ini harus ada dalam jumlah yang cukup, karena apabila Interaksi komponen ini tidak baik maka dapat memacu terjadinya thrombosis yang biasa disebut sebagai sifat prothrombotik selain itu juga interaksi ini dapat menghambat proses thrombosis yang sangat berlebihan, yang biasa disebut sebagai sifat antithrombotik. Baca: Komponen Penyusun Darah Manusia dan Fungsinya

Senin, 25 Januari 2016

Pengertian dan Fungsi Trombosit

Pengertian dan Fungsi Trombosit - Pengertian trombosit adalah sekumpulan keping darah yang memiliki ukuran paling kecing dibandingkan sel darah merah dan sel darah putih. Trombosit tidak memiliki inti sel dan tidak beraturan. Besarnya sekitar 2nm sampai 5 nm. Trombosit diproduksi didalam megakarosit yang berda didalam sumsum tulang. Jumlah dari trombosit orang dewasa sekitar200 sekitar200 riu-400 ribu/mm3 darah. Trombosit memiliki peranan yang sangat penting dalam pembekuan darah apabila terjadi luka.

Jadi fungsi trombosit adalah membantu proses pembekuan darah. trombosit merupakan komponen yang sangat aktif. masa hidup dari trombosit kira-kira sekitar 8 sampai 10 hari, dan mudah pecah apabila berbenturan degan benda keras maupun apabila keluar dari pembuluh darah. saat proses perpecahan inilah trombosit dapat mengeluarkan enzim yang dinamakan enzim trombokiase. enzim trombokinse inilah yang mrangsang prorombin sehingga dapat membentuk thrombin hingga dapat membentuk jaringan-jaringan benang fibrin yang dapat menutupi luka sehingga darah yang mengalir dapat berhenti. pembentukan ini dibantu oleh vitamin K serta ion Ca. Baca: Pembentukan Sel Darah Merah dan Eritrosit 

Trombosit atau yang sering disebut dengan sebutan platelet maupun keping darah. merupakan salah satu komponen darah yang memiliki bentuk yang oval. trombosit atau keping darah ini diproduksi didalam sumsum tulang, memiliki ukuran paling kecil dibandingkan dengan se-sel lainnya.

Proses pembekuan sangat dibutuhkan apabila tubuh sedang mengalami kebocoran pembuluh darah. proses pembekuan ini didapatkan trombosit dari bantuan protein, kedua komponen ini saling membantu untuk membentuk sebuah benjolan yang padat untuk menutupi kebocoran pembuluh darah, sehigga pendarahan yang terjadi yang diakibatkan oleh luka dapat dihentikan.

Saat pembuluh darah terputus akibat kebocoran tadi, tubuh tidak dapat memperbaiki diri apabila tidak dibantu dengan proses-proses yang dapat menghambat kebocoran tersebut. Apabila kebocoran yang dialami parah, seseorang juga membutuhkan bantuan alat lain seperti bantuan medis. jahitan, bantuan perban dan lain sebagainya.

Jumlah trombosit seseorang harus tetap dijaga agar selalu stabil jumlahnya. apabila jumlah trombosit seseorang berada di bawah normal, hal ini dapat mengancam diri saat terjadi luka karena akan mengakibatkan pendarahan yang berlebihan.begitupun sebaliknya, apabila tubuh terlalu banyak mengandung trombosit, pembekuan yang berlebihan akan mudah terjadi, sehingga dapat menyumbat aliran darah. contohnya seperti seranagan stroke. Seseorang yang menderita kealinan trombosit disebut dengan thrombocytopathy.

Pembukuan akan terjadi apabila darah yang mengalir keluar akibat kebocoran pembuluh darah tadi terkena udara. trombosit yang terpapar oleh udara akan pecah dan terjadi proses pembentukan jaringan-jaringan yang membentuk benang fibrin. setelah itu benang fibrin akan melakukan proses mesh web seperti membentuk perangkat menyerupai jaring laba-laba yang dapat menghambat darah keluar. pembuluh darah yang bocor akan mengeras dibagian permukaannya disebut keropeng.

Dalam pembentukan trombosit, kalsium dan vitamin K memiliki peranan besar sebagai komposisi pembentukan bekuan serta trombosit. jika seseorang kekurangan kedua nutrisi ini akan mengalami masalah dengan pembekuan darah. Baca: Fungsi Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih

Sabtu, 23 Januari 2016

Pembentukan Sel Darah Merah dan Eritrosit

Pembentukan Sel Darah Merah dan Eritrosit - sel darah merah atau yang sering di sebut dengan eritrosit merupakan salah satu komonen darah yang tugasnya adalah mengikat oksigen dan karbondioksida untuk diangkut ke jantung.

� Bentuk sel darah merah atau eritrosit

Sel darah merah atau eritrosit memiliki diameter kira-kira 7,8 nm dengan ketebalan sekitar 2,5 nm, serta memiliki volume kira-kira 90 sampai 95 nm. Sel darah merah atau eritrosit memiliki bentuk bulat pipih seperti lempengan cakram atau bikonkaf, namun sel darah merah atau eritrosit memiliki sifat yang lentur sehingga dapat merubahnya menjadi bentuk lonjong saat melewati tempat yang sempit. Sel darah merah atau eritrosit tidak mudah pecah dan elastis. Sehingga dengan bebas melewati pembuluh kapiler. Baca: Komponen Penyusun Darah Manusia dan Fungsinya

� Jumlah sel darah merah atau eritrosit

Pada pria dewasa sehat sel darah merah atau eritrosit berjumlah sekitar 5.20000.300.00 mm3. Atau sekitar 4.5 � 6.0 juta /mm�.

Pada wanita dewasa sehat sel darah merah atau eritrosit berjumlah sekitar 4.7000.000 � 300.00 mm3, atau sekitar 4.0 � 5.5 juta /mm�.

Setiap 1 gr Hb yang terkandung dalam sel darah merah atau eritrosit mampu mengikat sekitar 1.34 mm oksigen atau sekitar20mm oksigen dalam 100 mm darah.

� Produksi sel darah merah atau eritrosit

Proses produksi sel darah merah atau eritrosit tergantung pada eritroprotein yang merupakan glikoprotein yang diproduksi didalam sel epitel tubulus yang dimiliki ginjal, sisanya diproduksi oleh hati. Kandungan eritprotein iniakanmeningkat apabila proses pengoksigenasi yang ada di dalam tubuh menurun. Hal ini dikarenakan adanya kompensasi dari jaringan yang kekurangan oksigen. Beberapa hal yang dapat membuat tubuh kekurangan oksigen diantaranya: anemia, volume darah didalam tubuh menurun. Kadar Hb rendah, penyakit yang menyerang paru sehingga paru-paru kurang bekerja maksimal, aliran darah ada dibawah normal.

� Proses pematangan sel pada sel darah merah atau eritrosit

Pematangan pada sel darah merah atau eritrosit yang ada didalam darah tergantung pada nutrisi yang dikonsumsi oleh seseorang, dalam proses pematangan sel darah merah atau eritrosit ada dua nutrisi yang sangat diperlukan yaitu asam folat dan vit B 12. Apabila kedua vitamin tersebut terpenuhi, pembentukan timidin trifosfat akan sempurna, pembentukan timidin trifosfat ini berguna untuk membangun DNA dari sel darah merah atau eritrosit. Pada periode ini sel darah merah atau eritrosit akan sangat rapuh dan mudah sekali hancur, namun masih tetap dapat bekerja.

� Pembentukan sel darah merah dan eritrosit

Dalam membentuk sel darah merah atau eritrosit, zat besi sangat diperlukan. sel darah merah atau eritrosit diproduksi didalam sumsum tulang. Didalam sel darah merah atau eritrosit terkandung yang namanya hemoglobin. Hemoglobin inilah yang memiliki peranan besar dalam membantu sel darah merah atau eritrosit menjalankan tugasnya, yaitu menghantarkan oksigen, karbondioksida serta zat-zat lainnya yang ada di dalam tubuh, dalam memproduksi hemoglobin, Tubuh melakukan sintesis di sebuah siklus krebs. Yang dimulai dari fase proeritroblas hingga fase retikulosit yang bersamaan dengan proses pembentukan sel darah merah atau eritrosit.

Dalam proses pembentukan hemoglobin, prosesnya diawali dengann menyusun dua suksinil dilanjutkan dengan KOA yang akan digabungkan dnegan dua glisin. Dari gabungan ketga komposisi ersebut akan dibentuk sebuah pirol dan nantinya pirol tersebut akan menggabungkan diri dengan pirol lainnya hingga membentuk sebuah protoporfirin IX.setelah protoporfirin IX terbentuk, ia akan menggabungkan diri dengan Fe++ atau zat besi yang dibawa oleh tranferin sehingga nantinya akan berubah menjadi heme. Setelah menjadi heme nanti gabungan tersebut akan menjadi satu rantai protein yang bernama polipeptida dan membentuk rantai hemoglobin, yang akan mengikat oksigen.

Itulah beberapa penjelasan mengenai pembentukan sel darah merah dan eritrosit, semoga bermanfaat.. Baca: faktor - faktor pembekuan darah

Kamis, 21 Januari 2016

Komponen Penyusun Darah Manusia dan Fungsinya

Komponen Penyusun Darah Manusia dan Fungsinya - Komonen penyusun darah manusia terdiri dari plasma darah yang berbentuk cair, serta sel-sel lainnya. Plasma darah yang terkandung di dalam darah sekitar 55% sisanya merupakan komponen-komponen lain seperti sel darah merah dan sel darah putih. 

Berikut penjelasan tentang komponen-komponen penyusun daarah manusia dan fungsinya:

1. Sel darah merah Sel darah merah atau eritrosit
Sel darah merah Sel darah merah atau eritrosit memiliki ciri-ciri antara lain:
  • Berbentuk Berbentuk bulat pipih, seperti lempengan cakram dan bikonkaf.
  • Tidak memiliki inti sel 
  • Berwarnamerahakibatdari kandungan hemoglobinnya
  • Proses produksi terjadi di dalam sumsum tulang
  • Memiliki jumlah yang aling banyak dibandingkan dengan yang lainnya. Baca: Fungsi Plasma Darah 
Sel darah merah Sel darah merah atau eritrosit berumursekitar 120 hari setelah itu Sel darah merah Sel darah merah atau eritrosit akan hancur dan diganti dengan Sel darah merah Sel darah merah atau eritrosit baru. Sel darah merah atau eritrosit berfungsi untuk mengikat dan mengangkut oksigen dan karbondioksida keseluruh tubuh. Selain itu juga berfungsi untuk mengankut zat-zat yang diperlukan serta zat-zat yang harus dibuat dari tubuh.
2. Sel darah putih atau leukosit
Sel darah putih atau leukosit memiliki tanggung jawab untuk menjaga imun tubuh, melindungi tubuh dari serangan hal-hal yang membahayakan tubuh, serta membunuh virus, bakteri serta bibit-bibit penyait lain yang bersarang di tubuh. Sel darah putih atau leukosit bentuknya berubah-ubah dan tidak memiliki warna. Tempat untuk memproduksi Sel darah putih atau leukosit yaitu berada di dalam sumsum merah, limpa, dan kura.

Sel darah putih atau leukosit memiliki 5 jenis sel diantaranya:
  • Neurofil, merupakan bagian dari Sel darah putih atau leukosit yang sering disebut dengan granulosit. Nourofil ini berisi enzim yang didalamnya terdapat granul dalam jumlah banyak.nourofil bertugas untuk melawan virus, bakteri dan bibit-bibit penyakit. Neurofil memiliki 2 bentuk yaitu, yang berbentuk pita serta neurofil yang memilserta neurofil yang memiliki segmen. 
  • Limfosit, merupakan bagian dari Sel darah putih atau leukosit yang berfungsi untuk merusak sel kanker dan membentuk anti bodi. Memiliki 2 macam jenis, merusak sel kanker dan membentuk anti bodi. Memiliki 2 macam jenis, yaitu limfot t serta limfosit b.
  • Monosit, memiliki fungsi untuk memakan sel-sel yang sudah mati serta melawan organisme atau bibi, memiliki fungsi untuk memakan sel-sel yang sudah mati serta melawan organisme atau bibit penyakit yang menyebabkan infeksi. 
  • Eosinofil , memiliki Eosinofil , memiliki fungsi untuk memakan parasit serta merusal sel-sel kanker.
  • Basofil,
3. Trombosit
Merupakan komponen dari darah yang memiliki ukuran paling kecil dibandingkan dari sel lainnya. Ukuran dari tombosit tidak beraturan dan tidak memiliki inti sel. Tugas dari trombosit ini adalah unuk menghindari tubuh kehilanan banyak darah saat terjadi luka, jadi saat bagian tubuh ada yang mengalami luka, tombosit akan membentuk jaring-jaring seperti jaring laba-laba yang disebut benang fibrin.Tugas dari trombosit ini adalah unuk menghindari tubuh kehilanan banyak darah saat terjadi luka, jadi saat bagian tubuh ada yang mengalami luka, tombosit akan membentuk jaring-jaring seperti jaring laba-ba yang di sebut benang fibrin untuk menutup luka dan memberhentikan pendarahan. Baca: faktor - faktor pembekuan darah

Selasa, 19 Januari 2016

Faktor - Faktor Pembekuan Darah

Faktor-faktor pembekuan darah antara lain:
  • Fibrinogen : merupakan salah satu pembekuan darah atau koagulasi yang melibatkan protein plasma sehingga dapat berupabah menjadi benang fibrin melalui proses trombin. Seseorang yang mengalami kekurangan fibriogen disebut afibrinogenemia atau yang lebih dikenal dengan hypofibrinogenemia.
  • Prothrombin: merupakan salah satu pembekuan darah atau koagulasi yang melibatkan protein plasma sehingga dapat berubah menjadi senyawa aktif trombin (faktor IIa) melalui proses pembelahan yang mengaktifkan salah satu faktor yaitu X (Xa) yang berada di jalur umum dari proses pembekuan. Baca: Jelaskan Proses dan Mekanisme Pembekuan Darah 
  • Jaringan Tromboplastin: merupakan salah satu faktor pembekuan darah atau koagulasi yang berasal dari sejumlah sumber yang berbeda didalam tubuh, misalnya seperti otak serta paru-paru. Jaringan Tromboplastin sangat diperlukan dalam membentuk prothrombin ekstrinsik 
  • Kalsium: merupakan salah satu faktor pembekuan darah atau koagulasi yangdiperlukan dalam sejumlahprosespembekuan darah.
  • Proaccelerin: merupakan salah satu faktor pembekuan darah atau koagulasi dalam menyimpan panas, yang ada didalam plasma, memiliki fungsi intrinsik dan ekstrinsik yang berada di dalam jalur koagulasi. Proaccelerin melakukan katalisis atau pembelahan prothrombin trombin yang masih aktif. Seseorang yang mengalami kekurangan faktor ini, akan memiliki darah yang langka yang biasa disebut dengan parahemophilia, pada tahapan yang parah disebut dengan akselerator globulin.
  • Proconvertin: merupakan salah satu faktor pembekuan darah atau koagulasi penyimpanan yang stabil dan panas serta ikut berpartisipasi dalam Jalur koagulasi ekstrinsik. Proses ini melibatkan kalsium, dan bersama-sama mengaktifkan faktor III dan faktor X. 
  • Antihemophilic faktor, merupakan salah satu faktor pembekuan darah atau koagulasi penyimpanan yang labil serta berpartisipasi didalam jalur intrinsik dari pembekuan darah atau koagulasi, biasanya bertindak sebagai kofaktor didalam proses aktivasi faktor X. Defisiensi merupakan sebuah resesif yang terkait dengan sifat X, yang menjadi penyebab hemofilia A biasanya disebut juga dengan sebutan antihemophilic globulin serta faktor antihemophilic A.
  • Tromboplastin Plasma komponen, merupakan salah satu faktor pembekuan darah atau koagulasi penyimpanan yang stabil sera melibatkan diri dalam jalur intrinsik dari pembekuan darah atau koagulasi. Setelah proses aktivasi diaktifkan, Defisiensi dari faktor X merupakan hasil pada hemofilia B. Yang disebut juga dengan sebutan faktor Natal serta faktor antihemophilic B.
  • Stuart faktor, merupakan salah satu faktor pembekuan darah atau koagulasi penyimpanan yang stabil dan ikut berpartisipasi dalam faktor intrinsik dan ekstrinsik pada jalur pembekuan darah atau koagulasi, yang dapat menyatukan mereka untuk melakukan penbekuan darah atau koagulasi pada jalur umum dari pembekuan. Setelah proses diaktifkan, nantinya akan membentuk proses yang kompleks dengan melibatkan fosfolipid, kalsium, serta faktor V, yang disebut prothrombinase. Proses ini dapat membelah serta mengaktifkan prothrombin menjadi trombin. Seseorang yang mengalami kekurangan pada faktor ini akan menyebabkan gangguan pada koagulasi sistemik. Biasanya sering disebut juga dengan sebutan Prower Stuart-faktor. 
Demikianlah penjelasan mengenai faktor - faktor pembekuan darah. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda. Baca: Fungsi Hemoglobin dan Fibrinogen

Minggu, 17 Januari 2016

Fungsi Plasma Darah

Fungsi Plasma Darah - Plasma darah merupakan salah satu komponen darah yang berbentuk cair, memiliki warna yang kekuning-kuningan. Plasma darah akan menjadi medum dari sel-sel darah, yang akan menutipi sel darah dengan membentuk butiran-butiran darah, yang mengandung fibrinogen didalamnya yang berfungsi untuk mengatasi apabila terjadi pendarahan akibat luka.

Plasma darah merupakan salah satu komponen darah yang terbesar, besar volume dari plasma darah yaitu sekitara 55% dari volume darah. Komponen volume darah terdiri dari 90% air dan 10% merupakan larutan protein, faktor koagulasi, glukosa, hormon, ion mineral, dan karbon dioksida. Dikarenakan dinding pada kapiler darah bersifat permiabel untuk air serta elektrolit maka plasma darah selalu menjadi bagian dalam pertukaran zat dengan sebuah cairan interstisial. Dalam waktu sekitar 1 menit, 70% cairan dari plasma darah akan melakukan pertukaran dengan sebuah cairan interstisial. Baca: Fungsi Hemoglobin dan Fibrinogen

Fungsi plasma darah yang utama adalah mengangkut sari-sari dari makanan untuk didistribusikan ke sel-sel serta bertugas untuk membawa sisa pembakaran dari sel-sel menuju tempat pembuangan, selain itu plasma darah juga menghasilkan sebuah zat kekebalan tubuh yang dapat melindungi diri dari penyakit atau yang biasa disebut dengan zat antibodi.

Plasma darah mengandung beberapa komponen yaitu :

  • Gas oksigen, karbondioksida dan nitrogen 
  • Mengandung Protein yang dapat larut dalam darah, sejumlah molekul ini memiliki ukuran yang cukup besar sehingga menjadikannya tidak dapat menembus dinding-dinding kapiler.
  • Mengandung fibrinogen, yang memiliki peranan penting dalam proses pembekuan darah.
  • Mengandung globulin, yang berfungsi dalam membentuk g-globulin, merupakan salah satu komponen pembentuk antibodi.
  • Mengandung albumin, yang berguna untuk menjaga keseimbangan tekanan pada osmotik darah.
  • Mengandung Enzim
  • Mengandung Antibodi.
  • Mengandung Hormon.
  • Mengandung Urea, merupakan zat-zat dari sisa hasil metabolisme tubuh.
  • Mengandung Asam urat, merupakan zat-zat dari sisa hasil metabolisme tubuh.
  • Mengandung CO2, O2, dan N2 yang merupakan gas-gas utama yang dapat larut dalam plasma darah.
  • Mengandung sari-sari makanan dan mineral diantaranya gliserin, monosakarida, glukosa, asam lemak, kolesterol, garam-garam mineral, asam amino, dan sebagainya. 
  • Dan zat-zat lain yang merupakan hasil dari produksi sel-sel.
Saat darah didalam tubuh manusia didiamkan akan membentuk dua lapisan, lapisan pertama merupakan lapisan plasma darah, lapisan kedua merupakan lapisan sel sel darah.

Bagian dari plasma darah yang memiliki fungsi sangat penting adalah serum. Serum yang terkandung dalam plasma darah merupakan hasil dari plasma darah yang telah dipisahkan dari fibrinogennya dengan cara melakukan proses memutar darah yang ada di dalam sentrifuge. Serum akan tampak sangat jernih sekali dan didalamnya mengandung zat antibodi. Antibodi yang terkandung ini berfungsi untuk memusnahkan antigen asing yang masuk ke dalam tubuh.

Itulah penjelasan dari Fungsi plasma darah yang dapat dibahas pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat. Baca: Bagian - Bagian Darah dan Fungsinya